Latest News

Menelusuri Faktor Penyebab Perceraian

Penyebab Perceraian
Apa saja penyebab perceraian dan faktor apa saja yang dapat memicu terjadinya masalah tersebut? Mengapa sebuah perkawinan yang dibangun atas dasar cinta dan telah berlangsung puluhan tahun, bisa hancur di tengah jalan? Dari pejabat, kalangan artis dan selebritis, hingga masyarakat bawah tak luput dari perceraian.

Tidak mudah untuk menelusuri faktor penyebab perceraian dan mengapa sebuah perkawinan menjadi hancur dan berakhir dengan perceraian. Juga bukan hal gampang untuk menilai apa atau siapa yang menjadi faktor penyebab terjadinya masalah. Perkawinan ibarat miniatur sebuah organisasi yang tidak cukup sederhana atau dianggap sepele seperti dibayangkan.

Masing-masing suami atau istri bisa saja dengan gampang menuduh pasangannya sebagai penyebab keretakan rumah tangganya. Mereka dengan mudah juga dapat  mengajukan berbagai alasan untuk mempertahankan kebenaran masing-masing.

Alasan yang sering terungkap menyangkut penyebab perceraian sebenarnya cukup beragam. Beberapa faktor penyebab yang sering teruangkap adalah karena tidak adanya lagi keharmonisan, karena pertengkaran yang terjadi terus-menerus, kendala ekonomi, faktor suami yang tidak bertanggungjawab, terjadinya tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), serta adanya pihak ketiga atau perselingkuhan.

Menarik untuk diperhatikan, ada semacam kategorisasi bagi pasangan suami-istri yang akan bercerai untuk menggunakan alasan tertentu agar mudah dikabulkan oleh hakim di pengadilan.  Alasan yang sering digunakan adalah percekcokan terus-menerus.

Barangkali hal ini dilakukan dengan pertimbangan mahalnya biaya proses perceraian. Sehingga bagi pasangan suami-istri yang sudah tidak bisa bersatu lagi akan lebih mudah dan cepat menjalani proses perceraiannya kalau menggunakan alasan tersebut.

Untuk alasan berupa pertengkaran terus-menerus ini, sebenarnya bisa dipicu oleh banyak faktor. Pertengkaran adalah ungkapan kekecewaan atau ketidakpuasan. Sedangkan penyebabnya bisa faktor lain, seperti himpitan ekonomi, ketidaksiapan mental, maupun pengaruh dari pihak ketiga.

Dari berbagai kasus perceraian serta pengalaman memberikan konseling bagi rumah tangga yang bermasalah, secara garis besar kita bisa mengelompokkan penyebab terjadinya disharmoni rumah tangga ke dalam tiga kelompok. Masing-masing adalah kesiapan dan ketahanan psikologis, perselingkuhan, serta tuntutan ekonomi.

Selain itu, pengalaman juga memperlihatkan betapa beragam dan kompleksnya penyebab perceraian maupun problem yang terjadi dalam rumah tangga.  Persoalan ini bukan hanya menyangkut interaksi suami istri atau dengan anggota keluarga, melainkan juga berkaitan dengan fenomena perubahan peradaban global.

Perubahan dunia, pengaruh media massa, perubahan kebijakan politik tentu juga akan berdampak dan berpengaruh terhadap ketahanan sebuah perkawinan dan keluarga. Kita tentu tidak bisa menutup mata terhadap realitas dan kenyataan terjadinya perubahan dan pergeseran nilai-nilai maupun norma sosial yang begitu cepat. Karena itu, semakin kompleksnya kompleksnya kehidupan mestinya disikapi secara bijak agar problem dan factor penyebab perceraian dapat diantisipasi dan diselesaikan secara dini.