Latest News

Pentingnya Mengenal Calon Pasangan Hidup

Mengenal Calon Pasangan
Salah satu syarat cukup penting dalam membangun perkawinan adalah mengenal calon pasangan hidup kita. Mungkin pernyataan tersebut terkesan kontradiktif mengingat pada zaman sekarang ini hampir tidak dikenal lagi yang namanya pernikahan karena dijodohkan atau pun kawin paksa. Kebanyakan orangtua pun sangat mengerti pergaulan muda-mudi sekarang ini yang lebih bebas, sehingga mereka sadar untuk tidak memaksakan kehendaknya menyangkut jodoh yang diinginkan anak-anaknya.

Pada era dimana informasi tersaji begitu cepat, beragam, dan transparan,  perkembangan psikologis generasi sekarang juga cenderung dinamis dan terbuka. Mereka memiliki sifat dan karakter yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Beberapa ciri yang menonjol diantaranya adalah mereka lebih modis, lebih trendis, dan cenderung mengikuti perkembangan yang ada. Termasuk konsep tentang kehidupan perkawinan dan keluarga.

Yang juga terlihat pada gejala ini adalah usia kematangan seksual anak-anak sekarang ternyata maju cukup pesat.  Kalau pada masa sebelumnya kita mengenal cinta ketika usia SMA, sekarang anak usia SD sudah banyak yang tahu tentang cinta. Harus diakui pengaruh media, khususnya televisi yang turut mendorong cepatnya anak-anak sekarang mengalami kematangan seksual. Selain itu tentu saja faktor makanan.

Hindari Maried by Accident

Proses pacaran sebagai tahapan untuk saling mengenal dan memahami karakter, sifat dan kepribadian masing-masing calon pasangan yang hendak membangun rumah tangga sebenarnya sangat penting dilakukan. Dengan penjajagan ini kita bisa mengukur dan menilai seberapa jauh kita bisa mengerti dan memahami kepribadian calon pasangan hidup kita. Begitu juga apakah kita bisa menerima kekurangan masing-masing, dan seberapa besar kita bisa memberikan toleransi terhadap kekurangan pasangan kita.

Sayangnya, proses pacaran saat ini banyak yang menyimpang jauh dari tujuan yang sebenarnya. Nalar, logika, maupun kesabaran lebih sering dikalahkan oleh perasaan cinta.  Apalagi kalau sedang dimabuk cinta, antara nurani dan nafsu pun tak ada bedanya. Sehingga atas nama cinta, tidak sedikit terjadi hubungan seks pra nikah ataupun menikah karena hamil duluan alias MBA (maried by accident).

Namun harus diungkapkan disini bahwa berdasarkan pengalaman, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara ketahanan perkawinan dengan lamanya pacaran. Lamanya proses pacaran tidak menjamin daya tahan rumah tangganya. Sebaliknya, tidak sedikit kasus perselisihan dalam pernikahan ternyata merupakan rumah tangga karena peristiwa ‘maried by accident’ akibat terlalu lamanya pacaran.

Namun agar aktivitas pacaran tidak menjurus dan berbaur dengan nafsu, maka pacaran sebaiknya dilakukan tidak terlalu lama. Selain itu target pacaran harus jelas, setidaknya untuk saling mengenal berbagai aspek atau faktor yang sangat penting dalam melangkah dan memasuki jenjang rumah tangga. Untuk mengenal calon pasangan hidup, setidaknya kita perlu memahami perbedaan yang ada, pengenalan terhadap kepribadian calon pasangan, serta pola asuh keluarga dan pengaruh budaya dimana calon pasangan tumbuh dan berkembang.